Cara Terbaru Budidaya Cacing Sutra Tanpa Media Lumpur
Halo kawan budidaya, sudah familiar kan dengan cacing sutra? Yap, pakan yang paling bergizi tinggi dan di cari-cari oleh kalangan budidaya ikan tawar, seperti ikan lele, ikan nila, gurame, cupang, maupun udang galah. Nah kali ini saya memberikan cara dan tips untuk budidaya cacing sutra terbaru dan praktis tanpa media lumpur. Tentu saja tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi, cocok untuk budidaya rumahan seperti saya dan budidayawan lainya. Langsung saja masuk ke pembelajaran kawanku
cacing sutra memiliki panjang sekitar 1 cm dengan diameter antara 0.5 hingga 1 mm. Habitat cacing sutra ini adalah di tempat-tempat lembab, perairan yang kotor seperti di air comberan, kolam-kolam pembuangan maupun got yang mungkin terlihat tenang.
Cacing sutra memang cocok untuk dibudidayakan karena jenis cacing ini juga tergolong langka di daerah tertentu. Lagipula, cacing sutra akan sulit didapatkan pada saat atau musim-musim tertentu. Khususnya pada musim penghujan, maka cacing sutra menjadi sangat sulit ditemukan
Permintaan yang relatif tinggi sedangkan cacing sutra susah untuk ditemukan.Tentunya akan lebih menguntungkan ketika sebagai pembudidaya cacing sutra, kita memiliki stok yang lebih. Harga akan terus melonjak dan keuntungan juga tidak akan menurun.
Sedangkan manfaat dari cacing jenis ini biasanya digunakan sebagai jenis pakan yang berkualitas serta bergizi tinggi. Umumnya dipakai dalam usaha pembibitan ikan atau untuk pakan para anak-anak ikan yang baru saja ditetaskan. Walaupun proses pembibitan dari cacing sutra sendiri termasuk hal yang lumayan sulit. Karena cacing sutra setidaknya harus dibudidayakan didalam kolam yang tidak terlalu dalam namun memiliki air yang selalu mengalir.
Bagi pebisnis, atau pengusaha pemula, mengembangkan budidaya cacing sutra adalah sebuah pilihan usaha yang menjanjikan. Karena ini merupakan peluang usaha yang bisa dimulai dengan modal kecil. Walaupun minim modal tapi bisa mendapatkan banyak untuk bahkan berlimpah jika memulainya dengan trik maupun metode yang benar. Karena seperti yang telah dibahas diatas bahwa budidaya cacing sutra akan lebih menguntungkan dikala musim penghujan. Permintaan akan relatif tinggi sedangkan cacing sutra akan lebih sulit ditemukan, tentunya permintaan yang meningkat akan sangat menguntungkan bagi peternak cacing sutra. Pertama kita harus tau cara perkembangbiakan cacing sutra ini.
1.Perkembangbiakan Cacing Sutra
Cacing sutra adalah golongan hewan berkelamin ganda atau biasa dikenal dengan istilah hermafrodit, perkembangbiakan cacing sutra adalah dengan cara bertelur dan juga memerlukan sperma dari cacaing yang lain agar seltelur dapat terbuahi hingga pada akhirnya bisa menetas. Telur dari cacing sutra akan dibentuk dalam sebuah konkon. Konkon ini adalah sejenis tempat pembuahan yang berbentuk sebuah bangunan bukat telur, dengan diameter 0.7 mm dan panjang sekitar 1 mm yang di keluarkan oleh kelenjar epidermis di salah satu bagian segment dari tubuh cacing sutra yang dinamai kitelum. Telur – telur yang ada di dalam tubuh otomatis akan melakukan proses pembelahan, dan akan berkembang selanjutnya berubah menjadi segmen – segmen. Embrio dari cacing sutra akan keluar selama beberapa hari setelah berada di konkon.
Induk cacing sutra dapat mengeluarkan telur dan menghasilkan konkon yang nantinya akan menetas dan berkembang menjadi cacing – cacing sutera selanjutnya. Lama proses pembuahan hingga menetas adalah sekitar 40 hingga 45 hari. Sedangkan sebuah konkon dapat menampung atau menghasilkan sebanyak 4 hingga 5 butir telur cacing. Butuh waktu sekitar 10 hingga 15 hari agar telur yang berada di dalam konkon dapat menetas menjadi embrio cacing. Sedangkan daya hidup dari cacing sutra sendiri maksimal adalah kisaran 50 hingga 57 hari. Ini terhitung ketika embrio cacing masih disimpan didalam konkon hingga menetas menjadi seekor cacing sutra dewasa. Dan hebatnya cacing sutra bahkan dapat bertahan ditempat yang mengalami kekeringan dengan maksimal waktu 14 hari.
2.Pembibitan Cacing Sutra Tanpa Lumpur
Berikut ini adalah proses budidaya Cacing sutra terbaru tanpa menggunakan lumpur simpel dan sederhana, antara lain:
3.Pemeliharaan, Pemupukan dan Pemberian Pakan
Pada proses ini, ketinggian air sangat perlu untuk dijaga, biasanya hanya butuh hingga 5 cm. berikanlah kotoran ayam yang telah difermentasikan. Bisa juga menambahkan sawi – sawian untuk pakan tambahan. Anak – anak cacing ini akan tumbuh selama lebih kurang 10 hari. Ramuan dari dedak halus, pupuk kandang bahkan ampas tahu bisa dijadikan bahan untuk proses pemupukan. Karena cacing – cacing sutra ini sebenarnya menyukai berbagai jenis bahan organik sebagai pakan pokok mereka.
4.Masa Panen
Cacing sutra dapat dipanen sekitar 14 hari sekali. Karena itulah mengapa budidaya cacing sutra merupakan usaha yang menguntungkan. Karena proses pemeliharaannya tidak terlalu sulit dan memiliki masa panen yang relatif cepat. Gunakanlah serok lembut atau yang halus untuk melakukan pemanenan cacing – cacing sutra ini, karena tubuh mereka sangat ramping dan kecil. Karena cacing yang baru dipanen masih kotor karena bercampur dengan berbagai media lainnya yang berada di kolam pemeliharaan, maka harus dibersihkan kembali. Caranya cukup mudah, hanya dengan memisahkannya kedalam sebuah wadah yang berisi air bersih dan cacing akan naik kepermukaan sehingga mudah dikerok ulang.
Atau kita bisa menutup media pemeliharaan hingga benar – benar gelap dan biarkan hingga 4 – 5 jam dan nantinya cacing- cacing akan bergerombol di dekat permukaan. Kemudian anda hanya tinggal mengambilnya dengan serokan tentunya ini akan mempermudah proses pemanenan.
5.Manfaat Cacing Sutra
Manfaat dari cacing sutra sangatlah banyak. Apalagi manfaat utama cacing sutra yang diperuntukkan di bidang perikanan dan juga pertenakan. Karena cacing sutra banyak digunakan sebagai salah satu pakan alami. Di bidang perikanan, cacing berjenis ini biasanya digunakan sebagai pakan bagi pembibitan bebagai jenis budidaya seperti budidaya ikan lele, gurame, ikan cupang, belut, ikan nila bahkan juga bisa pakan alternatif untuk lobster atau udang.
Tubuh cacing sutra mengandung protein tinggi hingga mencapai 57% sedangkan kandungan lemak hanya 13%. Faktor inilah yang menyebabkan cacing sutra tergolong pakan alami bagi pembibitan yang memiliki nilai gizi yang sangat tinggi. Sangat baik jika dijadikan pakan bagi berbagai jenis pembibitan. Kandungan gizinya yang cukup tunggi tentunya akan mempercepat proses pembibitan dan juga sangat tinggi peminat untuk para peternak.
Nah mudah kan teman-teman semoga artikel ini bermanfaat dan juga mudah di pahami bagi teman-teman, jangan pernah menyerah untuk mencoba berbudidaya. Mencoba dan sukses!
cacing sutra memiliki panjang sekitar 1 cm dengan diameter antara 0.5 hingga 1 mm. Habitat cacing sutra ini adalah di tempat-tempat lembab, perairan yang kotor seperti di air comberan, kolam-kolam pembuangan maupun got yang mungkin terlihat tenang.
Cacing sutra memang cocok untuk dibudidayakan karena jenis cacing ini juga tergolong langka di daerah tertentu. Lagipula, cacing sutra akan sulit didapatkan pada saat atau musim-musim tertentu. Khususnya pada musim penghujan, maka cacing sutra menjadi sangat sulit ditemukan
Permintaan yang relatif tinggi sedangkan cacing sutra susah untuk ditemukan.Tentunya akan lebih menguntungkan ketika sebagai pembudidaya cacing sutra, kita memiliki stok yang lebih. Harga akan terus melonjak dan keuntungan juga tidak akan menurun.
Sedangkan manfaat dari cacing jenis ini biasanya digunakan sebagai jenis pakan yang berkualitas serta bergizi tinggi. Umumnya dipakai dalam usaha pembibitan ikan atau untuk pakan para anak-anak ikan yang baru saja ditetaskan. Walaupun proses pembibitan dari cacing sutra sendiri termasuk hal yang lumayan sulit. Karena cacing sutra setidaknya harus dibudidayakan didalam kolam yang tidak terlalu dalam namun memiliki air yang selalu mengalir.
Bagi pebisnis, atau pengusaha pemula, mengembangkan budidaya cacing sutra adalah sebuah pilihan usaha yang menjanjikan. Karena ini merupakan peluang usaha yang bisa dimulai dengan modal kecil. Walaupun minim modal tapi bisa mendapatkan banyak untuk bahkan berlimpah jika memulainya dengan trik maupun metode yang benar. Karena seperti yang telah dibahas diatas bahwa budidaya cacing sutra akan lebih menguntungkan dikala musim penghujan. Permintaan akan relatif tinggi sedangkan cacing sutra akan lebih sulit ditemukan, tentunya permintaan yang meningkat akan sangat menguntungkan bagi peternak cacing sutra. Pertama kita harus tau cara perkembangbiakan cacing sutra ini.
1.Perkembangbiakan Cacing Sutra
Cacing sutra adalah golongan hewan berkelamin ganda atau biasa dikenal dengan istilah hermafrodit, perkembangbiakan cacing sutra adalah dengan cara bertelur dan juga memerlukan sperma dari cacaing yang lain agar seltelur dapat terbuahi hingga pada akhirnya bisa menetas. Telur dari cacing sutra akan dibentuk dalam sebuah konkon. Konkon ini adalah sejenis tempat pembuahan yang berbentuk sebuah bangunan bukat telur, dengan diameter 0.7 mm dan panjang sekitar 1 mm yang di keluarkan oleh kelenjar epidermis di salah satu bagian segment dari tubuh cacing sutra yang dinamai kitelum. Telur – telur yang ada di dalam tubuh otomatis akan melakukan proses pembelahan, dan akan berkembang selanjutnya berubah menjadi segmen – segmen. Embrio dari cacing sutra akan keluar selama beberapa hari setelah berada di konkon.
Induk cacing sutra dapat mengeluarkan telur dan menghasilkan konkon yang nantinya akan menetas dan berkembang menjadi cacing – cacing sutera selanjutnya. Lama proses pembuahan hingga menetas adalah sekitar 40 hingga 45 hari. Sedangkan sebuah konkon dapat menampung atau menghasilkan sebanyak 4 hingga 5 butir telur cacing. Butuh waktu sekitar 10 hingga 15 hari agar telur yang berada di dalam konkon dapat menetas menjadi embrio cacing. Sedangkan daya hidup dari cacing sutra sendiri maksimal adalah kisaran 50 hingga 57 hari. Ini terhitung ketika embrio cacing masih disimpan didalam konkon hingga menetas menjadi seekor cacing sutra dewasa. Dan hebatnya cacing sutra bahkan dapat bertahan ditempat yang mengalami kekeringan dengan maksimal waktu 14 hari.
2.Pembibitan Cacing Sutra Tanpa Lumpur
Berikut ini adalah proses budidaya Cacing sutra terbaru tanpa menggunakan lumpur simpel dan sederhana, antara lain:
- Pembibitan
- Pembuatan Media Tumbuh
3.Pemeliharaan, Pemupukan dan Pemberian Pakan
Pada proses ini, ketinggian air sangat perlu untuk dijaga, biasanya hanya butuh hingga 5 cm. berikanlah kotoran ayam yang telah difermentasikan. Bisa juga menambahkan sawi – sawian untuk pakan tambahan. Anak – anak cacing ini akan tumbuh selama lebih kurang 10 hari. Ramuan dari dedak halus, pupuk kandang bahkan ampas tahu bisa dijadikan bahan untuk proses pemupukan. Karena cacing – cacing sutra ini sebenarnya menyukai berbagai jenis bahan organik sebagai pakan pokok mereka.
4.Masa Panen
Cacing sutra dapat dipanen sekitar 14 hari sekali. Karena itulah mengapa budidaya cacing sutra merupakan usaha yang menguntungkan. Karena proses pemeliharaannya tidak terlalu sulit dan memiliki masa panen yang relatif cepat. Gunakanlah serok lembut atau yang halus untuk melakukan pemanenan cacing – cacing sutra ini, karena tubuh mereka sangat ramping dan kecil. Karena cacing yang baru dipanen masih kotor karena bercampur dengan berbagai media lainnya yang berada di kolam pemeliharaan, maka harus dibersihkan kembali. Caranya cukup mudah, hanya dengan memisahkannya kedalam sebuah wadah yang berisi air bersih dan cacing akan naik kepermukaan sehingga mudah dikerok ulang.
Atau kita bisa menutup media pemeliharaan hingga benar – benar gelap dan biarkan hingga 4 – 5 jam dan nantinya cacing- cacing akan bergerombol di dekat permukaan. Kemudian anda hanya tinggal mengambilnya dengan serokan tentunya ini akan mempermudah proses pemanenan.
5.Manfaat Cacing Sutra
Manfaat dari cacing sutra sangatlah banyak. Apalagi manfaat utama cacing sutra yang diperuntukkan di bidang perikanan dan juga pertenakan. Karena cacing sutra banyak digunakan sebagai salah satu pakan alami. Di bidang perikanan, cacing berjenis ini biasanya digunakan sebagai pakan bagi pembibitan bebagai jenis budidaya seperti budidaya ikan lele, gurame, ikan cupang, belut, ikan nila bahkan juga bisa pakan alternatif untuk lobster atau udang.
Tubuh cacing sutra mengandung protein tinggi hingga mencapai 57% sedangkan kandungan lemak hanya 13%. Faktor inilah yang menyebabkan cacing sutra tergolong pakan alami bagi pembibitan yang memiliki nilai gizi yang sangat tinggi. Sangat baik jika dijadikan pakan bagi berbagai jenis pembibitan. Kandungan gizinya yang cukup tunggi tentunya akan mempercepat proses pembibitan dan juga sangat tinggi peminat untuk para peternak.
Nah mudah kan teman-teman semoga artikel ini bermanfaat dan juga mudah di pahami bagi teman-teman, jangan pernah menyerah untuk mencoba berbudidaya. Mencoba dan sukses!
Artikel yang menarik.. harap kunjungi kembali ya bosku...
BalasHapusJangan lupa gabung di tempat kami ada banyak bonus menariknya bosku
Alto123 AGEN JUDI TERPERCAYA
AltoQQ JUDI POKER TERPERCAYA
DAFTAR ALTOQQ
BANDAR BOLA TERPERCAYA
JUDI TOGEL ONLINE
sangat penting sekali mas untuk perkembangan ikan konsumsi dan hias
BalasHapus